Pecinta Rasululah SAW yang suka Matematika

Kamis, 17 Oktober 2013

Pengertian Metode Mind Mapping




Metode mind map dikembangkan oleh Tony Buzan pada tahun 1975 dalam dunia pendidikan yang dapat melatih siswa berpikir dengan lebih berdaya guna, semenjak itu metode mind map berkembang dan telah banyak dipergunakan dalam pembelajaran.[1] Buzan mengemukakan bahwa mind map adalah cara mencatat yang kreatif dan efektif, cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar dari otak, memasukkan dan mengeluarkan informasi dalam otak.[2]
Iwan Sugiarto menerangkan bahwa mind map merupakan suatu metode pembelajaran yang sangat baik digunakan oleh guru untuk meningkatkan daya hafal siswa dan pemahaman konsep siswa yang kuat, siswa juga dapat meningkatkan daya kreatifitas melalui kebebasan berimajinasi.[3] Lebih lanjut Iwan Sugiarto  menerangkan bahwa mind map  adalah eksplorasi kreatif yang dilakukan oleh individu tentang suatu konsep secara keseluruhan, dengan membentangkan subtopik-subtopik dan gagasan yang berkaitan dengan konsep tersebut dalam satu presentasi utuh pada selembar kertas, melalui penggambaran simbol, kata-kata, garis dan tanda panah.[4]
Menurut Hudojo mind map adalah keterkaitan antara konsep suatu materi pelajaran yang direpresentasikan dalam jaringan konsep yang dimulai dari inti permasalahan sampai pada bagian pendukung yang mempunyai hubungan satu dengan lainnya, sehingga dapat membentuk pengetahuan dan mempermudah pemahaman suatu topik pelajaran.[5] Sedangkan menurut Arends dalam Basuki menuliskan bahwa mind map  merupakan suatu cara yang baik bagi siswa untuk memahami dan mengingat sejumlah informasi baru, dengan penyajian mind map yang baik maka siswa dapat mengingat suatu materi dengan lebih lama lagi.[6]
Tony Buzan membandingkan mind map dengan peta kota, pusat mind map hampir sama dengan pusat kota. Pusat mind map mewakili ide terpenting, sedangkan jalan-jalan utama yang menyebar dari pusat mewakili pikiran-pikiran utama dalam proses pemikiran, jalan-jalan sekunder mewakili pikiran-pikiran sekunder, dan seterusnya. Gambar-gambar khusus dapat mewakili ide-ide menarik tertentu.[7] Semua mind map menggunakan garis lengkung, simbol, kata dan gambar yang sesuai dengan satu rangkaian aturan yang sederhana, mendasar, alami dan sesuai dengan kerja otak.
Menurut Djohan Yoga mind map merupakan teknik grafikal yang ampuh menyediaakankunci universal untuk membuka potensi dari otak karena mengunakan seluruh cortical-skill, kata, gambar, angka, logika, ritme, warna dan kesadaran spasial yang semuanya ada dalam satu cara yang unik.[8]Mind map terbaik adalah mind map yang menggunakan warna dan disertai dengan banyak gambar atau simbol.[9]
Berdasarkan beberapa teori di atas, dapat disimpulkan bahwa metode mind mapping (peta pikiran) adalah cara mencatat kreatif terhadap suatu konsep secara keseluruhan, dengan titik pusat mewakili ide terpenting, kemudian dilanjutkan dengan cabang sebagai ide sekunder dan seterusnya, yang dibuat dalam satu presentasi utuh dengan menggunakan garis lengkung, simbol, kata, gambar dan warna sehingga menjadi informasi yang menarik dan mudah diingat.


[1]http://www.tonybuzan.edu.sg/oldsite/mindmap.html: diunduh tanggal  l1 Januari 2013, jam 20.15 WIB
[2]Tony Buzan. Op. Cit., hal. 4
[3] Iwan Sugiarto. 2004. Mengoptimalkan Daya Kerja Otak dengan Berpikir. Bandung: Kaifa, hal. 75
[4]Ibid., hal. 76
[5]Hudojo. 2002. Peta Konsep. Jakarta: Forum Diskusi Pusat Perbukuan Depdiknas, hal. 9
[6]Basuki. 2000. Brainware Management: Generasi kelima Manejemen Manusia. Jakarta: Media Komputindo, hal. 25
[7] Tony Buzan. Op. Cit.,hal. 4
[8] Djohan Yoga. Op. Cit., hal. 2
[9] Yeni Nuraeni. 2013. Tidak Ada Murid Bodoh: Mengajar ala Otak Kanan. Jakarta: Bumen Pustaka Emas, hal. 125

Tidak ada komentar:

Posting Komentar