Pecinta Rasululah SAW yang suka Matematika

Kamis, 17 Oktober 2013

Definisi Kemampuan Komunikasi Matematis


Kemampuan komunikasi matematis dalam pembelajaran matematika sangat perlu untuk dikembangkan, agar siswa dapat mengorganisasikan berpikir matematisnya baik lisan maupun tulisan. Greenes dan Sculman sebagaimana dikutip oleh Wahid Umar mengatakan bahwa komunikasi matematis merupakan: (1) kekuatan sentral bagi siswa dalam merumuskan konsep dan strategi matematik, (2) modal keberhasilan bagi siswa terhadap pendekatan dan penyelesaian dalam eksplorasi dan investigasi matematik, (3) wadah bagi siswa dalam bekomunikasi dengan temannya untuk memperoleh informasi, membagi pikiran dan penemuan, curah pendapat, menilai dan mempertajam ide untuk menyakinkan orang lain.[1]Nacional Council of Teachers of Mathematics (NCTM) menyatakan bahwa program pembelajaran matematika sekolah harus memberi kesempatan kepada siswa untuk:[2]
1)        Menyusun dan mengaitkan berpikir matematis mereka melalui komunikasi.
2)        Mengkomunikasikan berpikir matematis mereka secara logis dan jelas kepada teman-temannya, guru dan orang lain.
3)        Menganalisis dan menilai berpikir matematis serta strategi yang dipakai orang lain.
4)        Menggunakan bahasa matematika untuk mengekspresikan ide-ide matematika secara benar.
Nacional Council of Teachers of Mathematics (NCTM), menyatakan bahwa:[3]
“In  classrooms  where  students  are  challenged  to  think  and  reason   about  mathematics,  communication  is  an  essential  feature  as students express the results of their thinking orally and in writing”.
komunikasi merupakan suatu tantangan bagi siswa di kelas untuk mampu berpikir  dan  bernalar  tentang  matematika  yang  merupakan  sarana  pokok  dalam mengekspresikan    hasil    pemikiran  siswa  baik  secara  lisan  maupun  tertulis.
Nacional Council of Teachers of Mathematics (NCTM) juga menyatakan bahwa:[4]
“Mathematical  communication  means  that  one  is  able  to  use  its vocabulary, notation, and structure to express and understand ideas and  relationships.  In  this  sense,  mathematical  communication  is integral to knowing and doing mathematics”
Artinya komunikasi matematis merupakan kemampuan seseorang  untuk menggunakan kosakata, notasi dan struktur matematika untuk  menyatakan dan memahami ide-ide serta hubungan matematika.  Komunikasi matematis merupakan kesatuan untuk memahami dan  melakukan (menerapkan) ilmu matematika.
Menurut sumarmo bahwa komunikasi matematis merupakan aktivitas yang melibatkan fisik dan metal dalam mendengarkan, membaca, menulis, berbicara, merefleksikan, mendomentrasikan, menerapkan bahasa dan simbol untuk mengkomunikasikan ide-ide matematika.[5]Menurut LACOE yang dikutip Mahmudi, mengatakan bahwa komunikasi matematis mencakup komunikasi lisan dan tulisan. Komunikasi dalam bentuk tulisan dapat berupa penggunaan kata-kata, gambar, tabel dan sebagainya yang menggambarkan proses berpikir siswa. Komunikasi dalam bentuk tulisan juga dapat berupa uraian pemecahan masalah atau pembuktian matematika yang menggambarkan kemampuan siswa dalam mengorganisasi berbagai konsep untuk menyelesaikan suatu masalah. Sedangkan komunikasi lisan dapat berupa pengungkapan atau penjelasan secara verbal suatu ide matematika.[6]
Berdasarkan beberapa teori di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan komunikasi matematis merupakan kemampuan menyatakan ide matematika dalam bentuk penggunaan kata-kata, gambar, tabel, notasi dan struktur matematika yang dituangkan dalam bentuk tulisan atau lisan.


[1] Wahid Umar. 2012. Membangun Kemampuan Komunikasi Matematis Dalam Pembelajaran Matematika. Jurnal Ilmiah Prodi Matematika STKIP Bandung, vol 1, No. 1. Bandung: STIKP Bandung, hal. 2
[2]National Council of Teachers of Mathematics. 2000. Principles and Standards for School Mathematics. Restorn: NCTM, hal, 63
[3]Ibid.
[4]National Council of Teachers of Mathematics.  1989.  Curriculum  and  Evaluation  Standards  for  School  Mathematics. Reston: NCTM, hal. 213
[5]Sumarmo.2005. Jurnal Pendidikan Matematika UIN Jakarta.Jurnal Algoritma Volume 1 Nomor 2. Jakarta: UIN Jakarta, hal. 36
[6]Mahmudi. 2009. Komunikasi dalam Pembelajaran Matematika. Jurnal Pendidikan. Jurnal MIPMIPA UNHALU Volume 8 Nomor 1, hal. 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar