LOGIKA MATEMATIKA
Standar Kompetensi :
Menggunakan logika
matematika dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan pernyataan majemuk dan
pernyataan berkuantor.
Kompetensi Dasar :
·
Memahami pernyataan dalam matematika dari ingkaran
atau negasinya.
·
Menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan
majemuk dan pernyataan berkuantor.
·
Merumuskan pernyataan yang setara dengan
pernyataan majemuk atau pernyataan berkuantor yang diberikan.
·
Menggunakan prinsip logika matematika yang
berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor dalam penarikan
kesimpulan dan pemecahan masalah.
BAB I. PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Dalam modul ini Anda akan
mempelajari 4 Kegiatan Belajar. Kegiatan Belajar 1 adalah Kalimat, Kegiatan
Belajar 2 adalah Kata Hubung, Kegiatan Belajar 3 adalah Invers, Konvers, dan
Kontraposisi, dan Kegiatan Belajar 4 adalah Penarikan Kesimpulan. Dalam Kegiatan Belajar 1, yaitu Kalimat, akan
diuraikan mengenai kalimat bermakna, tidak bermakna, kalimat terbuka,
pernyataan dan bukan pernyataan, dan nilai kebenaran beserta penggunaannya
dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Kegiatan Belajar 2, yaitu Kata Hubung, akan
diuraikan mengenai ingkaran, konjungsi, disjungsi, implikasi, dan biimplikasi,
ingkaran kalimat majemuk beserta tabel kebenaran untuk setiap kata hubung dan
kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Kegiatan Belajar 3, yaitu
Invers, Konvers, dan Kontraposisi akan diuraikan mengenai Invers, Konvers, dan
Kontraposisi suatu Implikasi beserta tabel kebenaran masing-masing dan kegunaannya
dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Kegiatan Belajar 4, yaitu Penarikan
Kesimpulan akan diuraikan mengenai berbagai cara penarikan kesimpulan, yaitu:
Modus ponens, modus tolens, dan silogisme, serta penggunaannya dalam kehidupan
sehari-hari.
B. Prasyarat
Untuk
mempelajari modul ini tidak diperlukan adanya prasyarat.
C. Petunjuk Penggunaan Modul
Untuk mempelajari modul
ini, hal-hal yang perlu Anda lakukan adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mempelajari modul ini haruslah berurutan,
karena materi yang mendahului merupakan prasyarat untuk mempelajari materi
berikutnya.
2. Pahamilah contoh-contoh soal yang ada, dan kerjakanlah semua soal
latihan yang ada. Jika dalam mengerjakan soal Anda menemui kesulitan,
kembalilah mempelajari
materi yang terkait.
3. Kerjakanlah soal evaluasi dengan cermat. Jika
Anda menemui kesulitan dalam mengerjakan soal evaluasi, kembalilah mempelajari
materi yang terkait.
4. Jika Anda mempunyai kesulitan
yang tidak dapat Anda pecahkan, catatlah,
kemudian tanyakan kepada guru pada saat kegiatan tatap muka atau bacalah
referensi lain yang berhubungan dengan materi modul ini. Dengan
membaca referensi lain, Anda
juga akan mendapatkan pengetahuan tambahan.
D. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari modul ini diharapkan Anda dapat:
1. Menentukan pernyataan dan bukan pernyataan yang dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari,
2. Menentukan nilai kebenaran
suatu kalimat yang dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari,
3. Menentukan nilai kebenaran suatu kalimat
majemuk dan menggunakannya
dalam kehidupan sehari-hari,
4. Menentukan kalimat yang
ekivalen dengan suatu kalimat yang diketahui,
5. Menentukan invers, konvers, dan kontraposisi dari suatu implikasi
serta menggunakannya dalam kehidupan
sehari-hari,
6. Menggunakan modus ponens, modus tolens, dan silogisme untuk menarik
kesimpulan.
BAB
II PEMBELAJARAN
A. Pernyataan , kalimat terbuka, dan ingkaran pernyataan.
1. Pernyataan
Pernyataan
adalah kalimat yang mengandung nilai benar atau salah tetapi tidak sekaligus
kedua-duanya.
Contoh :
a. Hasil
kali 5 dan 4 adalah 20
b. Semua
unggas dapat terbang
c. Ada
bilangan prima yang genap
Contoh a
dan c adalah pernyataan yang bernilai benar, sedangkan b penyataan yang
bernilai salah.
Contoh
kalimat yang bukan pernyataan :
a. Semoga
nanti engkau naik kelas
b. Tolong
tutupkan pintu itu
c. Apakah
ali sudah makan ?
Suatu
pernyataan dinotasikan dengan huruf kecil seperti p, q, r dsb.
Misalnya
:
P
: Semua bilangan prima adalah ganjil
q
: Jakarta ibukota Indonesia
Ada
2 dasar untuk menentukan nilai kebenaran suatun pernyataan yaitu :
a. Dasar
empiris : jka nilai kebenaran ditentukan dengan pengamatan pada saat tertentu.
Contoh
:
*
Rambut adik panjang
*
Besok pagi cuaca cerah
b. Dasar tidak empiris : jka nilai kebenaran
ditentukan menurut kaidah atau hukum tertentu. Jadi nilai mutlak tidak terikat
oleh waktu dan tempat.
Contoh :
* Jumlah
sudut dalam segitiga adalah 1800
* Tugu
muda terletak di kota Semarang
Tugas I
Diantara
kalimat berikut manakah yang merupakan pernyataan, jika pernyataan tentukan
nilai kebenarannya.
1. Salah
satu faktor prima dari 36 adalah 6
2. Jajar
genjang adalah segi empat yang sisinya sama panjang
3. Bolehkah
aku main ke rumahmu ?
4. x
merupakan bilangan prima
5. Tahun
2006 merupakan tahun kabisat
2. Kalimat terbuka
Kalimat
terbuka adalah kalimat yang belum dapat ditentukan nilai kebenaraanya. Ciri
dasar kalimat terbuka adalah adanya peubah atau variabel.
Contoh
:
a. 2x
+ 3 = 9
b. 5
+ n adalah bilangan prima
c. Kota
A adalah ibukota provinsi jawa tengah
3. Ingkaran dari pernyataan
Ingkaran
atau negasi dari suatu pernyataan adalah pernyataan yang mengingkari pernyataan
semula.
Ingkaran
dari pernyataan p dinotasikan ~ p dibaca “ bukan p” atau “tidak p”.
Tabel
kebenarannya sbb :
p
|
~
p
|
B
|
S
|
S
|
B
|
Contoh
:
a. p : Ayah pergi ke pasar
~
p : Ayah tidak pergi ke pasar
b.
q : 2 + 5 < 10
~ q
: 2 + 5 10
Tugas II
Tentukan
ingkaran / negasi dari pernyataan berikut :
1. 17
adalah bilangan prima
2. 3
adalah faktor dari 38
3. 5
x 12 > 40
4. Adikku
pandai bermain gitar
5. Diagonal
ruang kubus ada 4 buah.
B. Pernyataan berkuantor
Pernyataan
berkuantor adalah pernyataan yang mengandung ukuran kuantitas
Ada
2 macam kuantor, yaitu :
1. Kuantor
Universal
Dalam
pernytaan kuantor universal terdapat ungkapan yang menyatakan semua, setiap.
Kuantor universal dilambangkan dengan (dibaca untuk semua atau untuk setiap)
Contoh
:
* x R, x2 >
0, dibaca untuk setiap x anggota
bilangan Real maka berlaku x2 > 0.
* Semua ikan bernafas dengan insang.
2. Kuantor Eksistensial
Dalam
pernyataan berkuantor eksistensial terdapat ungkapan yang menyatakan ada,
beberapa, sebagian, terdapat. Kuantor Eksistensial dinotasikan dengan ( dibaca ada,
beberapa, terdapat, sebagian)
Contoh
:
* x R, x2 + 3x
– 10 < 0, dibaca ada x anggota bilangan real dimana x2 + 3x – 10
< 0
* Beberapa
ikan bernafas dengan paru-paru
Ingkaran dari pernyataan berkuantor
Ingkaran
dari pernyataan universal adalah kuantor eksistensial dan sebaliknya ingkaran
dari pernyataan berkuantor eksistensial adalah kuantor universal.
Contoh
:
a. p :
Semua ikan bernafas dengan insang
~ p :
Ada ikan bernafas tidak dengan insang
: Terdapat ikan bernafas dengan paru-paru
: Tidak semua ikan bernafas dengan insang
b. q
: Beberapa siswa SMA malas belajar
~ q
: Semua siswa SMA tidak malas belajar
Tugas III
Tentukan
ingkaran pernyataan berikut :
1. Setiap
bilangan prima merupakan bilangan ganjil
2. x R ; x2 + 5x
– 6 = 0
3. x R ; x2 + 4x
– 5 > 0
4. Ada
siswa yang tidak menyenangi pelajaran matematika
5. Semua
segitiga jumlah sudutnya 1800
C. Pernyataan Majemuk
Pernyataan
majemuk adalah gabungan dari beberapa pernyataan tunggal yang dihubungkan
dengan kata hubung.
Ada
4 macam pernyataan majemuk :
1. Konjungsi
Konjungsi
adalah pernyataan majemuk dengan kata hubung “dan”. Konjungsi dari pernyataan p
dan q dinotasikan dengan yang dibaca p dan q
Tabel
kebenarannya :
p
|
q
|
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
S
|
Dari
tabel tersebut tampak bahwa konjungsi selalu bernilai benar jika kedua
pernyataan bernilai benar.
Contoh
:
p : 34
= 51 bernilai salah
q : 2 + 5 = 7
bernilai benar
: 34 = 51
dan 2 + 5 = 7 bernilai salah
2. Disjungsi
Disjungsi
adalah pernyataan majemuk dengan kata hubung atau.
Disjungsi
dari pernyataan p dan q dinotasikandan dibaca p atau q
Tabel
kebenarannya :
p
|
q
|
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
Dari
tabel tampak bahwa disjungsi hanya bernilai salah jika kedua pernyataan
bernilai salah.
Contoh
:
P
: jumlah dari 2 dan 5 adalah 7
(pernyataan bernilai benar)
q
: Tugu pahlawan terletak di Jakarta (pernyataan bernilai salah)
: Jumlah dari 2 dan 5
adalah 7 atau Tugu pahlawan terletak di Jakarta
(pernyataan bernilai benar)
Tugas IV
1. Tentukan
nilai kebenaran dari pernyataan berikut :
a. 2 + 1 = 3 dan 2 adalah bilangan
prima
b. 37
adalah bilangan prima dan ada bilangan prima yang genap
c. Semua
unggas dapat terbang atau grafik fungsi kuadrat berbentuk parabola
d. Log
5 merupakan bilangan irasional atau 3 + 5 = 8
2. Jika
p : Adik naik kelas
q : Adik dibelikan sepeda motor
Nyatakan dengan pernyataan majemuk :
a. p
q
b. p
q
c. ~
p q
d. ~
(p q)
3. Buatlah
tabel kebenaran dari :
a. (pq) v (~pq)
b. [~(p
v q) ] q
4. Implikasi
Implikasi
adalah pernyataan majemuk dengan kata hubung “jika .... maka .......”
Implikasi
dari pernyataan p dan q dinotasikan dengan p q yang dibaca “jika p
maka q” atau “p jika hanya jika q” atau “p syarat perlu bagi q” atau “q syarat
cukup bagi p”
Dari
implikasi p q, p disebut anteseden
atau sebab atau hipotesa
q
disebut konsekuen atau kesimpulan atau konklusi.
Tabel
kebenarannya :
p
|
q
|
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
Dari
tabel tersebut, tampak bahwa implikasi selalu bernilai salah jika sebabnya
benar dan akibatnya salah.
Contoh
:
P
: 5 + 4 = 7
(pernyataan salah)
q
: Indonesia di benua eropa (pernyatan
salah)
p q : Jika 5 + 4 = 7
maka Indonesia di benua eropa (pernyataan benar)
5. Biimplikasi
Biimplikasi
adalah pernyataan majemuk dengan kata hubung “.......jika dan hanya
jika............” dan dilambangkan .
Biimplikasi
dari pernyataan p dan q ditulis p q yang dibaca p jika
dan hanya jika q atau jika p maka q dan jika q maka p.
Tabel
kebenarannya :
p
|
Q
|
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
Dari
tabel kebenaran tersebut, tampak bahwa biimplikasi akan bernilai benar jika
sebab dan akibatnya bernilai sama.
Contoh :
p
: 3 + 10 =14 (pernyataan
salah)
q
: Persegi adalah segitiga (pernyataan salah)
p q : 3 + 10 = 14 jika dan hanya jika persegi
adalah segitiga (pernyataan salah)
Tugas V
1. Tentukan
nilai kebenaran pernyataan berikut :
a. Jika
besi termasuk benda padat maka 3 + 5 = 9
b. Jika
cos 30 = 0,5 maka sin 60 = 0,5
c. Tugu
nuda terletak di Surabaya jika dan hanya jika Tugu muda terletak di Semarang.
d. > 2 jika dan hanya
jika 33 bilangan prima
2. Jika
p : Adi menyenangi boneka
q : 5 + 3 < 10
Nyatakan dalam bentuk pernyataan :
a. p
q
b. p
q
c. ~
p q
d. p
~ q
3. Buatlah
tabel kebenaran :
a. (p
q) ( p ~ q)
b. (~
p q) ( p q)
D.
Konvers, Invers, dan Kontraposisi
Dari
implikasi p q dapat dibentuk
implikasi baru :
1. q
p disebut konvers dari implikasi semula
2. ~
p ~ q disebut invers
dari implikasi semula
3. ~
q ~ p disebut
kontraposisi dari implikasi semula
Contoh :
p
: Tia penyanyi
q
: Tia seniman
implikasi
p q : Jika Tia penyanyi maka Tia seniman
Konvers q p : Jika Tia seniman maka Tia penyanyi
Invers
~ p ~ q : Jika Tia bukan
penyanyi maka Tia bukan seniman
Kontraposisi ~ q ~ p : Jika Tia bukan
seniman maka Tia bukan penyanyi
E.
PERNYATAAN MAJEMUK YANG EKUIVALEN
Dua
pernyataan majemuk dikatakan ekuivalen jika untuk semua kemungkinan nilai
kebenaran komponen-komponennya, pernyataan majemuk itu mempunyai nilai
kebenaran yang sama. Lambang ekuivalen adalah
Contoh
: Buktikan bahwa: p q (p q) (q p)
Dengan
tabel kebenaran dapat dilihat sebagai berikut :
p
|
q
|
p
q
|
p
q
|
q
p
|
(p
q) (q p)
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
S
|
B
|
B
|
B
|
B
|
Ekuivalen
F. NEGASI DARI
PERNYATAAN MAJEMUK
1.
~ (p q) ~ p v ~ q
2.
~ (p v q) ~ p ~ q
3.
~ (p q) p ~ q
4.
~ (p q) (p ~ q) v (q ~ p)
Contoh
:
1. Negasi
dari 5 + 2 = 8 dan adik naik kelas adalah 5 + 2 8 atau adik tidak naik
kelas
2. Negasi
dari jika adik belajar maka ia pandai adalah adik belajar dan ia tidak pandai
G. TAUTOLOGI DAN KONTRADIKSI
Tautologi
adalah pernyataan majemuk yang selalu bernilai benar untuk semua kemungkinan
nilai kebenaran komponen-komponennya.
Kontradiksi
adalah pernyataan majemuk yang selalu bernilai salah untuk semua kemungkinan
nilai kebenaran komponen-komponennya.
Contoh :
Buktikan
dengan tabel kebenaran (p~q) ~(pq)
p
|
q
|
~q
|
p
~q
|
p
q
|
~(pq)
|
(p~q)~(p q)
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
B
|
B
|
S
|
B
|
B
|
S
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
B
|
S
|
B
|
TUGAS VI
1. Tentukan
konvers, invers, dan kontraposisi dari implikasi berikut :
a. Jika
hujan maka jalan basah
b. Jika
skit maka Ani ke sekolah
c. Jika
x = 2 maka > 1
2. Buktikan
dengan tabel kebenaran bahwa :
[p
v (q r)] [(p v q) (p v r)]
3. Tentukan negasi dari pernyataan berikut :
a. Harga mobil mahal atau Sungai Brantas di
jawa Tengah
b. Segitiga ABC siku-siku jika dan hanya
jika salah satu sudutnya 900
c. p v (q r)
d. p (q r)
4. Tentukan dengan tabel
kebenaran pernyataan berikut yang merupakan tautologi dan kontradiksi
a. (p q) (p v q)
b. (p ~q) (~p ~q)
H. PENARIKAN KESIMPULAN
Argumen
adalah serangkaian pernyataan yang mempunyai ungkapan penarikan kesimpulan.
Suatu argumen terdiri dari 2 kelompok pernyataan yaitu kelompok premis dan
kelompok konklusi.
Contoh :
Premis 1 : Jika adik rajin belajar maka naik kelas
Premis 2 : Jika adik naik kelas maka Ibu senang
Premis 3 : Adik rajin belajar
Konklusi : Ibu senang
Suatu
argumen dikatakan sah atau valid jika untuk semua kemungkinan nilai kebenaran
premis-premisnya mendapatkan konklusi yang benar pula.
Ada 3 dasar penarikan
kesimpulan yaitu :
1. Modus Ponens
Kerangka
penarikan modus ponens sebagai berikut :
Premis
1 : p q
Premis
2 : p
Konklusi
: q
Dengan tabel kebenaran dapat dilihat sebagai
berikut :
p
|
q
|
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
Pada tabel kebenaran tersebut, premis-premis
yang bernilai benar diberi tanda ,
ternyata mendapatkan konklusi yang diberi tanda
Juga benar, sehingga penarikan kesimpulan dengan menggunakan
modus ponens dikatakan sah atau valid.
2. Modus Tollens
Kerangka
penarikan kesimpulan dengan dasar modus tollens sbb :
Premis
1 : p q
Premis
2 : ~ q
Konklusi
: ~ p
Dengan tabel kebenaran dapat dilihat
sebagai berikut :
p
|
q
|
~p
|
~q
|
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
S
|
B
|
B
|
B
|
Berdasarkan tabel tersebut, penarikan kesimpulan dengan
metode modus tollens dikatakan sah.
3. Silogisme
Kerangka
penarikan kesimpulan dengan metode silogisme sbb :
Premis
1 : p q
Premis
2 : q r
Konklusi
: p r
Dengan
tabel kebenaran dapat dilihat sebagai berikut :
p
|
q
|
r
|
|
|
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
B
|
S
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
B
|
S
|
B
|
S
|
S
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
B
|
B
|
Pada
tabel tersebut tampak bahwa penarikan kesimpulan dengan metode silogisme
dikatakan sah atau valid.
Contoh :
Tentukan konklusi dari argumen-argumen
berikut ini :
1. Premis
1 : Jika sakit maka ibu minum obat
Premis 2
: Ibu sakit
Konklusinya
: Ibu minum obat
2. Premis
1 : Jika mesinnya rusak maka mobil itu tidak dapat bergerak
Premis 2
: Mobil itu dapat bergerak
Konklusinya
: Mesin mobil itu tidak rusak
3. Premis
1 : Jika BBM naik maka ongkos bis naik
Premis 2
: Jika ongkos bis naik maka uang saku naik
Konklusinya
: Jika BBM naik maka uang saku naik
Tugas VII
1. Tentukan
apakah penarikan kesimpulan berikut sah atau tidak
a.
p q
q
p
b. p v q
~ q
p
c. p ~q
r q
p ~r
d.
Jika listrik padam maka mesin tidak jalan
Jika mesin tidak jalan maka produksi
berhenti
Jika listrik padam
maka produksi berhenti
e. jika
Jakarta di Jawa Tengah maka Surabaya ibukota Indonesia
Jika
Surabaya ibukota Indonesia maka Bengawan Solo di Banten
Jika Bengawan Solo
tidak ada di Banten maka Jakarta tidak ada di Jawa Tengah
2. Tentukan
kesimpulannya
a. Jika
makan rujak maka Ani sakit perut
Ani makan rujak
b. Jika PSIS menang maka panser biru senang
Jika panser biru senang maka Semarang ramai
c. Jika Inul bernyanyi maka penonton bergoyang
Penonton tidak bergoyang
BAB III PENUTUP
Setelah
menyelesaikan modul ini, anda berhak untuk mengikuti tes untuk menguji
kompetensi yang telah anda pelajari. Apabila anda dinyatakan memenuhi syarat
ketuntasan dari hasil evaluasi dalam modul ini, maka anda berhak untuk
melanjutkan ke topik/modul berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar