Pecinta Rasululah SAW yang suka Matematika

Sabtu, 22 Desember 2012

Seseorang bersama dengan yang dicintainya kelak


Ketika Rasulullah SAW sedang berkhutbah jum`at di masjid nabawy, tiba-tiba seorang arab `arabi (arab pegunungan/ ­dusun) bertanya : “Ya Rasulullah, Kapan Kiamat”?

(Rasulullah SAW sedang khutbah jum`at yang mana kita ketahui bersama bahwa di dalam berkhutbah jum`at para jama`ah di larang berbicara, harus mendengarkan apa yang khatib sampaikan,

namun kita maklum adanya lebih-lebih Sayyidina Muhammad SAW pembawa syariat islam yang menjadi panutan terbaik sepanjang masa.

Seorang `arabi yang belum mengenal adab yang baik, ibarat kata seorang dari gunung yang belum mengenal kehidupan perkotaan lalu turun gunung kemudian bergaul dan berbaur dengan masyarakat perkotaan)

Rasulullah SAW terdiam terus berkhutbah tanpa menjawab pertanyaan si `arabi tadi.

(barangkali di zaman sekarang bila ada khatib jum`at sedang berkhutbah lalu berdiri dan bertanya kepadanya , semua jama`ah jum`at yang hadir serentak akan menoleh sekedar untuk melihatnya, atau barangkali si khatib akan memelototkan mata sebagai tanda dilarang berbicara/ ­bertanya bila sedang khatib jum`at berlangsung, memang hal ini sesi Tanya –jawab yang kelak nanti waktunya tiba)

Selesai shalat jum`at, rasulullah SAW berdiri lalu berkata : “Mana tadi yang bertanya?

Lalu si `arabi berdiri : “Ana ya Rasulullah…..

Rasul SAW tesenyum kepadanya dan berkata : “Apa yang telah engkau persiapkan buat menghadapi datangnya kiamat?”

(duuh…betapa lembut serta santunnya dan dalamnya jawaban dari Sayyidina Muhammad Shalallahu alaihi wasallam.

Rasul SAW tidak berkata : :”Saya tidak tahu kapan”…

Rasul SAW tidak berkata : oooh..nanti tahun sekian..
: oooh nanti seminggu lagi….

Rasul SAW berkata : “Apa yang telah engkau persiapkan untuk menghadapi datangnya kiamat, wahai arabi`?

Bukan jawaban namun Rasul SAW kembali bertanya membuat seluruh jama`ah jum`at yang hadir berpikir..
(oh iya betul sekali yang diucapkan oleh Rasulullah SAW,)

hingga membuat `arabi yang dengan kepolosannya muncullah sifat rendah hati (tidak sombong)

Lalu `arabi menjawab :
“Ya Rasulullah ,”Aku tidak mempersiapkan amal sholeh apapun kecuali hanya cinta padamu Ya Rasulullah..”…. ­!
(Lihat jawaban dari `arabi hal ini akibat cahaya tawaddu yang ada pada diri sayyidina Muhammad SAW hingga membuat arabi tersebut tidak membanggakan amal sholehnya baik itu shalatnya, puasanya, zakatnya dan amal-amal sholeh lainnya.

Barangkali di masa sekarang bila ada pertanyaan demikian; “Kami hanya sedikit amal sholehnya ya Rasulullah..”
Lihat jawaban `arabi yang sangat cerdas dan dalam ; Ya Rasulullah ;“Aku tidak mempersiapkan amal sholeh terkecuali cinta pada mu “…
Lalu apa jawaban dari Rasulullah SAW ?

Rasul SAW berkata :
“Seseorang bersama dengan yang dicintainya kelak”

maka beruntunglah si `Arabi tersebut kelak bersama Rasulullah SAW di surga tertinggi, (sorga firdaus dan masuk tanpa di hisab)

#Wahai saudaraku semoga Allah menjadikan kita menjadi orang yg mempunyai Rasa cinta kepada Nabi saw.
(Aamiin ya Allah)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar