Pecinta Rasululah SAW yang suka Matematika

Rabu, 12 Desember 2012

SAYYIDINAA MUHAMMAD RASULULLAH SAW




Beliau seorang berperawakan sedang,
Warna kulitnya putih kemerah-merahan,
Dahinya lebar serasi,
Panjang rambutnya sampai batas telinga,
Kedua lengan dan kaki serta persendian semuanya dalam bentuk dan ukuran sempurna,
Mantap dalam keseluruhan keindahan serta keserasian sifat-sifatnya.
Tiada seorangpun yang menyamainya
Dalam kesempurnaan penglihatan, pendengaran, ataupun ucapannya.

Sungguh Allah telah menciptanya dalam bentuk terbaik, padanya segala keidahan terangkum dan terkhususkan.
Bila ia berbicara, mutiara-mutiara ilmu dan hikmah ditaburkannya.
Tiada seorang ahli pidato yang ulung mampu membawakan ucapan rapih padat berisi, Seperti yang selalu diucapkannya.
Bila mata bertamasya dalam taman keelokannya yang mempesona, Tiada ‘kan dijumpainya diantara seluruh wujud makhluk manapun yang  memiliki sifat setara dengannya.

“Dialah pemimpin yang setiap kali tertawa cukup tersenyum dengan anggunnya.
Dengan langkah tenang mantap ia berjalan
Bila tidur hanya sekejap saja.

Perilakunya lembut selembut angin sepoi nan sejuk
Wajahnya cerah secerah taman yang menyegarkan
Pribadinya perwujudan segala sifat luhur
Kasih sayang, namun tegas dalam sikap, kuat dalam tekadnya.

Keanggunan, kesucian serta rasa malu mengiringi selalu, meghias gerak geriknya
Ucapan dan tindakannya teratur rapi
Sungguh sulit menyamainya
Bentuk tubuhnya sempurna
Demikian pula akhlak yang disandangnya
Adil dan dermawan
Bila dan dimanapun ia berada
***
Bila berjalan, seakan-akan turun dari ketinggian
Mendahului orang yang cepat dalam berjalan
Meski tampak selalu tenang dan tiada tergesa

Demikianlah ia bagai pusaka tersimpan rapi
Dalam wadah kokoh tertutup rapat
Tiada anak kunci mampu membuka pintu sifat-sifatnya

Atau bak bulan purnama
Membuat takjub akal dan pikiran
Setiap kali membayangkan keindahannya, atau berkas cahayanya tampak bagi penglihatan

“irisan tersayang membuat iri bulan purnama setiap kali memandang indah wajahnya
Akal dan pikiran dalam kebingungan bila ingin menggambarkan makna hakikatnya.”

***
Gerangan bagaimana kata-kata mampu mengungkapkan tentang sifat-sifat yang mendatangkan putus asa bagi siapa yang ingin menjelaskan.
Atau bagaimana betapa akal dapat mencapai arti dzat yang tiada sesuatu pun mungkin menyamai atau menyerupainya...
“Sungguh sempurna sifat-sifat keluhurannya.Andaikan ia menghadiahkan sinar bagi bulan purnama pasti tiada ‘kan ia tertupi oleh gerhana
Betapapun banyak cara dilakukan orang demi mencoba menguraikan sifat keluhurannya
Namun sampai zaman baerakhir tiada mungkin mereka meliputi semuanya...”

Oh.... betapa tinggi derajatnya yang agung!
Betapa luas keutamaannya merata di mana-mana...!

Limpahkan ya Allah,
Semulia-mulia sholawat dan salam,
Atas junjungan dan Nabi kami: Muhammad
Yang amat penyantun, amat penyayang

Demikian luhur akhlaq Rasulullah saw
Sehingga terasa sempit kitab-kitab besar untuk merangkumnya
Sebab beliau sebaik-baik manusia
Dalam keindahan akhlaq ataupun bentuk tubuhnya.

Selalu terdepan dalam berbuat kebajikan
Lembut hatinya, luas kasih sayangnya
Terutama bagi kaum beriman semuanya
Teramat baik, teramat penyantun
Tiada berucap sesuatu melainkan berisi kebaikan

Sederhana perangainya
Singkat dan padat kalimat yang diucapkannya
Bila si miskin memanggilnya, ia selalu tanggap memenuhinya segera
Dirinya bagai ayah penuh kasih sayang
Untuk si yatim-piatu atau janda yang lemah
Rendah hatinya namun amat kuat wibawanya
Membuat orang paling kuatpun bergemetaran menghadapinya

Tiap jalan yag dilaluinya ataupun rumah yang dikunjunginya menjadi semerbak harum baunya.
Sebutan tentang pribadinya mewangikan tiap majlis dan pertemuan.
***
Beliau adalah pusat perpaduan bagi segala sifat kesempurnaan.
Tiada banding dalam fisik dan perilakunya karena mendapat kekhususan yang termulia

Maka tiada satu pun perangai manusia terpuji melainkan pasti bersumber dari dirinya; insan terbaik diantara mereka semua.

 #dari buku Untaian Mutiara Kisah Kelahiran Manusia Utama; Akhlak, Sifat dan Riwayat Hidupnya (Kisah maulid Nabi Besar Muhammad saw) penerjemah: M. Bagir Al-Habsyi , terjemahan dari shimthu’d-Duror fii Akhbaar Maulid Khairil Basyar wa Maa Lahu min Akhlaq wa Aushaaf wa siyar oleh Alhabib Al-Imam Al-Allamah Ali bin Muhammad bin Husain Al-Habsyi#

Tidak ada komentar:

Posting Komentar