Beliau seorang berperawakan sedang,
Warna kulitnya putih kemerah-merahan,
Dahinya lebar serasi,
Panjang rambutnya sampai batas telinga,
Kedua lengan dan kaki serta persendian
semuanya dalam bentuk dan ukuran sempurna,
Mantap dalam keseluruhan keindahan serta
keserasian sifat-sifatnya.
Tiada seorangpun yang menyamainya
Dalam kesempurnaan penglihatan,
pendengaran, ataupun ucapannya.
Sungguh Allah telah menciptanya dalam
bentuk terbaik, padanya segala keidahan terangkum dan terkhususkan.
Bila ia berbicara, mutiara-mutiara ilmu
dan hikmah ditaburkannya.
Tiada seorang ahli pidato yang ulung mampu
membawakan ucapan rapih padat berisi, Seperti yang selalu diucapkannya.
Bila mata bertamasya dalam taman
keelokannya yang mempesona, Tiada ‘kan dijumpainya diantara seluruh wujud
makhluk manapun yang memiliki sifat
setara dengannya.
“Dialah pemimpin yang setiap kali tertawa
cukup tersenyum dengan anggunnya.
Dengan langkah tenang mantap ia berjalan
Bila tidur hanya sekejap saja.
Perilakunya lembut selembut angin sepoi
nan sejuk
Wajahnya cerah secerah taman yang
menyegarkan
Pribadinya perwujudan segala sifat luhur
Kasih sayang, namun tegas dalam sikap,
kuat dalam tekadnya.
Keanggunan, kesucian serta rasa malu
mengiringi selalu, meghias gerak geriknya
Ucapan dan tindakannya teratur rapi
Sungguh sulit menyamainya
Bentuk tubuhnya sempurna
Demikian pula akhlak yang disandangnya
Adil dan dermawan
Bila dan dimanapun ia berada
***
Bila berjalan, seakan-akan turun dari
ketinggian
Mendahului orang yang cepat dalam berjalan
Meski tampak selalu tenang dan tiada
tergesa
Demikianlah ia bagai pusaka tersimpan rapi
Dalam wadah kokoh tertutup rapat
Tiada anak kunci mampu membuka pintu
sifat-sifatnya
Atau bak bulan purnama
Membuat takjub akal dan pikiran
Setiap kali membayangkan keindahannya,
atau berkas cahayanya tampak bagi penglihatan
“irisan tersayang membuat iri bulan
purnama setiap kali memandang indah wajahnya
Akal dan pikiran dalam kebingungan bila
ingin menggambarkan makna hakikatnya.”
***
Gerangan bagaimana kata-kata mampu
mengungkapkan tentang sifat-sifat yang mendatangkan putus asa bagi siapa yang
ingin menjelaskan.
Atau bagaimana betapa akal dapat mencapai
arti dzat yang tiada sesuatu pun mungkin menyamai atau menyerupainya...
“Sungguh sempurna sifat-sifat keluhurannya.Andaikan
ia menghadiahkan sinar bagi bulan purnama pasti tiada ‘kan ia tertupi oleh
gerhana
Betapapun banyak cara dilakukan orang demi
mencoba menguraikan sifat keluhurannya
Namun sampai zaman baerakhir tiada mungkin
mereka meliputi semuanya...”
Oh.... betapa tinggi derajatnya yang
agung!
Betapa luas keutamaannya merata di
mana-mana...!
Limpahkan ya Allah,
Semulia-mulia sholawat dan salam,
Atas junjungan dan Nabi kami: Muhammad
Yang amat penyantun, amat penyayang
Demikian luhur akhlaq Rasulullah saw
Sehingga terasa sempit kitab-kitab besar
untuk merangkumnya
Sebab beliau sebaik-baik manusia
Dalam keindahan akhlaq ataupun bentuk
tubuhnya.
Selalu terdepan dalam berbuat kebajikan
Lembut hatinya, luas kasih sayangnya
Terutama bagi kaum beriman semuanya
Teramat baik, teramat penyantun
Tiada berucap sesuatu melainkan berisi
kebaikan
Sederhana perangainya
Singkat dan padat kalimat yang
diucapkannya
Bila si miskin memanggilnya, ia selalu
tanggap memenuhinya segera
Dirinya bagai ayah penuh kasih sayang
Untuk si yatim-piatu atau janda yang lemah
Rendah hatinya namun amat kuat wibawanya
Membuat orang paling kuatpun bergemetaran
menghadapinya
Tiap jalan yag dilaluinya ataupun rumah
yang dikunjunginya menjadi semerbak harum baunya.
Sebutan tentang pribadinya mewangikan tiap
majlis dan pertemuan.
***
Beliau adalah pusat perpaduan bagi segala
sifat kesempurnaan.
Tiada banding dalam fisik dan perilakunya
karena mendapat kekhususan yang termulia
Maka tiada satu pun perangai manusia
terpuji melainkan pasti bersumber dari dirinya; insan terbaik diantara mereka
semua.
#dari buku Untaian Mutiara Kisah Kelahiran Manusia Utama; Akhlak, Sifat dan Riwayat Hidupnya (Kisah maulid Nabi Besar Muhammad saw) penerjemah: M. Bagir Al-Habsyi , terjemahan dari shimthu’d-Duror fii Akhbaar Maulid Khairil Basyar wa Maa Lahu min Akhlaq wa Aushaaf wa siyar oleh Alhabib Al-Imam Al-Allamah Ali bin Muhammad bin Husain Al-Habsyi#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar